Beranda | Artikel
Ilmuwan yang Menjadi Ulama (5)
Rabu, 7 Oktober 2015

Ini adalah seorang dokter yang sudah masyhur sebagai ulama besar di Iskandariyah dan Mesir, yaitu Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Ismail bin Musthafa Al-Muqaddam. Nama kunyah beliau adalah Abul Faraj. Beliau lahir di Iskandariyah pada bulan Dzulqa’dah tahun 1371 H (bertepatan dengan 26 Juli 1952).

Beliau dahulu mempelajari ilmu kedokteran di Universitas Iskandariyah di tahun 70-an. Di kampus itulah beliau pertama kali bertemu dengan Syaikh Ahmad Farid. Syaikh Al-Muqaddam bersama dengan Syaikh Ahmad Farid menulis risalah sederhana tentang Islam dan disebarkan pada mahasiswa di kampus tersebut. Sejak kuliah berarti beliau sudah semangat untuk berdakwah.

Pendidikan yang pernah beliau tempuh adalah Sarjana (S-1) Kedokteran di Universitas Iskandariyah, Diploma Ilmu Kesehatan Mental (Psikiatris) di Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan di Universitas Iskandariyah dan Pasca Sarjana di Ilmu Penyakit Neurologis dan Psikiatris. Walau punya background kuliah umum, beliau juga mengambil ijazah pada Kuliah Syari’ah di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

Di antara guru beliau dalam ilmu Al-Qur’an yaitu Syaikh Muhammad ‘Abdul Hamid ‘Abdullah, Syaikh Farid An-Nu’man, Syaikh Usamah ‘Abdul Wahhab. Beliau juga mendapatkan ijazah ilmu dari Syaikh Al-Muhaddits Abu Muhammad Badi’uddin Syah Ar-Rasyidi As-Sanadi Al-Muhammadi, Syaikh Muhammad Al-Hasan Ad-Dadu Asy-Syinqithi, Syaikh ‘Abdullah bin Shalih bin Muhammad Al-‘Ubaid. Ada juga guru-guru beliau dari ulama Anshar As-Sunnah Al-Muhammadiyah yaitu Syaikh Muhammad Sahnun, Syaikh Syahin Kasyif Abu Ra’s, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Rasyid An-Najdi, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Al-Barmawi, Syaikh Muhammad Fathi Mahmud, Syaikh Muhammad ‘Ali ‘Abdurrahim, Prof. ‘Ukasyah ‘Abduh, Prof. Dr. Muhammad Syauqi, Prof. Al-Bukhari ‘Abduh. Begitu pula ada guru beliau dari ulama Al-Azhar yaitu Syaikh Isma’il Hamdi, Syaikh Mahmud ‘Ied, Syaikh Ahmad Al-Mahlawi, Syaikh Sayid Ash-Shawi, Syaikh Shubhi Al-Khasyab. Di samping itu ada beberapa murabbi beliau yang lain, juga ada ulama-ulama yang beliau pernah hadiri majelisnya.

Adapun karya-karya beliau seperti Tamamul Minnah bi Ar-Rad ‘ala A’dai As-Sunnah, An-Nashihah fi Al-Adzkar wa Al-Ad’iyyah Ash-Shahihah, ‘Uluwwul Himmah, Hurmah Ahli Al-‘Ilmi, Fiqh Asyrah Asy-Sya’ah, Al-Mahdi, Al-Adab Adh-Dhai’, Bid’ah Taqsim Ad-Diin ila Qasyr wa Lubab, Al-Lihyah Limadza, Al-Hijab Limadza, Limadza Nushalli, Hawaituna aw Al-Hawiyah, Al-Haya’ Khalqul Islam, Mukhtashar An-Nashihah fi Al-Adzkar wa Al-Ad’iyyah Ash-Shahihah, Al-Ijhaaz ‘ala At-Tilfaz, Adzkar wa Adab Ash-Shabah wa Al-Masa’, ‘Audatul Hijab, Adzkar Ash-Shalah wa Maa Hawlaha, At-Tadzkirah bi Ad’iyah Al-Hajj wa Al-‘Umrah, Shahihah Tahdzir wa Sharkhah Nadzir, Bayna Yaday Ramadhan, ‘Udu ila Khairil Hadyi, Hawar Ma’a Majlatil Hijrah, Ad’iyyah Al-Qur’an wa As-Sunnah Ash-Shahihah, dan Fiqh Asyrath Asy-Sya’ah.

Ini salah satu contoh ulama besar saat ini yang meraih Doktor dalam bidang kedokteran dan tak ketinggalan juga mempelajari ilmu syari’ah.

Jadi mungkin saja kita belajar ilmu agama dan meraih ilmu dunia pula. Hanya Allah yang memberi taufik.

 

Referensi:

Ar.Wikipedia

Selesai disusun di pagi hari penuh berkah @ Darush Sholihin Panggang, 23 Dzulhijjah 1436 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Ikuti update artikel Rumaysho.Com di Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat (sudah 3,6 juta fans), Facebook Muhammad Abduh Tuasikal, Twitter @RumayshoCom, Instagram RumayshoCom

Untuk bertanya pada Ustadz, cukup tulis pertanyaan di kolom komentar. Jika ada kesempatan, beliau akan jawab.


Artikel asli: https://rumaysho.com/12058-ilmuwan-yang-menjadi-ulama-5.html